Hidroponik
Cara Menanam Tanaman Hidroponik
Salah satu cara untuk mendapatkan sayuran segar tanpa pestisida adalah dengan menanam sendiri sayuran.
Yang jadi masalah adalah tidak semua orang mempunyai lahan untuk menanam sayuran. Oleh karena itu ada cara dimana anda bisa menanam sayuran dengan memanfaatkan air sebagai media pengganti tanahnya atau yang disebut juga dengan hidroponik.
Bagi yang mempunyai hobi berkebun, cara hidroponik ini dapat menghilangkan stress. Tapi bagaimana ya cara membuat tanaman hidroponik? Jangan khawatir, pada artikel ini akan dibahas cara menanam hidroponik sehingga hasilnya bisa dikonsumsi oleh keluarga.
Setidaknya, ada 6 macam sistem bercocok tanam hidroponik yang perlu Anda ketahui, yakni sistem sumbu (wick system), irigasi (drip system), pasang surut (ebb & flow), NFT (nutrient film technique), rakit apung (water culture), dan aeroponik. Dari keenam sistem tersebut, Anda bisa mencoba dari tingkatan yang paling mudah apabila dalam proses belajar. Berikut akan kami jelaskan bagaimana cara kerja dari masing-masing sistem hidroponik tersebut
Menanam Hidroponik merupakan cara bercocok tanam menggunakan air. Sehingga tidak membutuhkan laha yang luas. Secara sederhana hidroponik diartikan sebagai budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah, dan hanya menggunakan media air serta nutrisi.
Hasil tanaman dari budidaya secara hidroponik di klaim lebih sehat, karena selama masa budidaya tidak menggunakan pestisida atau bahan kimia lain yang berbahaya. Tentu saja hal ini sejalan dengan pola perilaku hidup sehat yang telah banyak menjadi gaya hidup masyarakat. Kepedulian akan kesehatan semakin meningkat hal itu ditunjukkan dengan pola konsumsi yang mulai berubah. Masyarakat kini kian menyadari dan mulai berubah untuk sebisa mungkin mengkonsumsi makanan yang organik.
Terdapat banyak jenis tanaman yang bisa dibudidayakan secara hidroponik. Sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, tomat, cabai dan banyak lagi jenis sayuran lain.
Namun, sebenarnya dengan metode sederhanapun anda sudah bisa menanam sayuran secara hidroponik. Metode hidroponik sederhana ini biasa dipakai oleh masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Karena tidak memiliki lahan yang memadai maka metode hidroponik merupakan cara yang paling tetap untuk tetap bisa menikmati sayuran menyehatkan. Berikut 7 cara menanam hidroponik sederhana di pekarangan dengan sistem wick . Simak selengkapnya .
1. Mempersiapkan Alat dan Bahan
Berikut alat dan bahan yang harus anda siapkan antara lain sebagi berikut :
- Botol plastik bekas air mineral
- Kain bekas untuk sumbu (rekomendasi kain flanel)
- Gelas Plastik Bekas air mineral
- Nutrisi hidroponik
- Media tanam (rockwoll, atang sekam, cocopeat, batu bata, pasir malang, pilih yang paling mudah di temukan)
2. Membuat Hidroponik Dengan Sistem Wick
Sistem ini juga merupakan metode bertanam hidroponik paling mudah, murah, dan sangat cocok bagi pemula atau para hobiis tanaman indoor. Berikut tahapan lengkap membuat media tanam hidroponik sederhana dengan sistem wick.
- Potong botol mineral menjadi dua bagian.
- Lubangi bagian atas leher di dua sisi, untuk memudahkan anda bisa menggunakan paku yang di panaskan atau menggunakan solder.
- Masukkan sumbu yang sudah di potong melalui kedua lubang yang telah dibuat tadi.
- Pasangkan bagian atas botol dan bawah secara terbalik.
Mari kita lanjut membahas cara menanam hidroponik sederhana di pekarangan. []
3. Menyemai Benih Menggunakan Rockwool
Untuk tahap awal anda bisa memilih tanaman yang mudah tumbuh seperti kangkung, sawi, atau selada. Anda bisa mendapatkan bibit ini cukup dengan membeli secara online.
Tinggal memasukan key word bibit tanaman hidroponik, maka anda sudah bisa dengan mudah menemukan dan membelinya. Anda juga bisa sekaligus membeli media tanam rockwoll yang juga telah banyak dijual di situs situs online.
- Potong rockwool dengan ukuran 2.5×2.5 cm.
- Basahi rockwool, namun jangan terlalu basah. Anda dapat mencipratkan air atau menyemprotkan air ke permukaan rocwool.
- Buat lubang tanam pada bagian tengah rockwool menggunakan tusuk lidi dengan kedalaman kurang lebih 2mm.
- Kemudian masukkan benih sayuran kedalam lubang tanam.
- Setelah itu, tutup menggunakan plastik hitam dan simpan di ruangan yang gelap.
- Setelah 1-2 hari benih akan mulai menunjukkan pertumbuhan dengan pecahnya biji dan tumbuhnya bakal akar dan bakal daun.
- Jika sudah demikian, maka anda harus segera membuka plastik penutup dan menjemurnya dibawah cahaya matahari langsung.
- Anda harus menjemurnya setiap hari, namun setelah cuaca terik sebaiknya masukkan kembali bibit semai ke dalam ruangan yang teduh.
- Jika media rockwool sudah terlihat kering maka sebaiknya siram menggunakan air yang di semprotkan ke media.
- Saat tanaman telah menghasilkan daun sejati, maka saat itu bibit telah siap dipindahkan media tanam hidroponik. []
4. Membuat Larutan Nutrisi
Setelah bibit siap dipindahkan maka larutan nutrisi harus disiapkan. Dalam budidaya tanaman hidroponik larutan nutrisi merupakan hal utama yang dapat menunjang pertumbuhan optimal bagi tanaman. Larutan nutrisi yang biasa digunakan adalah larutan nutrisi ABMIX
Anda bisa mendapatkannya dengan mudah melalui situs online yang menjual perlengkapan budidaya hidroponik. Terdapat dua jenis yang dijual yakni bentuk bubuk dan cair.
Pastikan anda membeli larutan ABMIX untuk daun atau sayuran. Jika larutan yang anda beli berbentuk bubuk maka anda harua melarutkannya lebih dahulu. Untuk petunjuk cara melarutkan anda dapat membaca di kemasannya. Larutan ABMIX merupakan larutan yang terdiri dari larutan A dan Larutan nutrisi B.
Sehingga saat akan digunakan harus terlebih dahulu dicampur karena larutan ini merupakan larutan pekat. Campuran larutan dapat menggunakan air bersih. Setiap 5 ml larutan A dan larutan B dicampur dengan air 1 Liter. Larutkan larutan hingga campuran merata. Baru kemudian larutan nutrisi bisa digunakan.
5. Pindah Tanam Ke Media Tanam Hidroponik
Tahap selanjutnya tentunya ada beberapa hal yang patut anda perhatikan seperti dibawah ini :
- Siapkan media hidroponik yang telah dibuat sebelumnya.
- Isikan larutan nutrisi kebagian bawah botol.
- Pindahkan rockwool yang berisi bibit tanaman ke bagian atas media yang sudah dipasangi sumbu kain flanel.
- Pasangkan bagian atas dan bagian bawah media hidroponik.
- Finally tanam hidroponik secara sederhana sudah selesai, namun tentunya untuk bisa memberikan hasil panen tanaman harus di rawat. Simak tahapan perawatannya dipoin selanjutnya.
6. Perawatan Tanaman Hidroponik
Dalam budidaya hidroponik, anda tidak perlu melakukan pemupukan, penyiraman, penjarangan dan penyiangan. Kunci dari menanam hidroponik sederhana adalah larutan nutrisi. Jangan sampai larutan nutrisi sampai habis.
Segera ganti saat larutan telah sedikit. Untuk dosis anda juga harus meningkatkannya secara bertahap. Karena semakin besar tanaman makan kebutuhan akan nutrisi juga semakin besar. Jika pada awal tanam anda menggunakan 5ml+5ml+1L maka tahan selanjutnya anda bisa menaikkannya menjadi 6ml+6ml+1L.
Botol media hidroponik juga rawan ditumbuhi lumut, sehingga anda harus rutin membersihkannya. Saat menganti larutan nutrisi anda bisa sekaligus membersihkan lumut yang menempel. []
7. Panen
Masa panen tergantung jenis tanaman yang ditanam. Namun, secara umum kebanyakan tanaman sayuran berumur pendek dapat dipanen 30-45 hari setelah semai.
Saat sayuran siap panen maka segera lakukan pemanenan dengan cara memotong atau mencabut tanaman dari media rockwool.
Lakukan dengan hati hati agar tidak merusak sayuran. Setelah dipanen, simpan hasil panen di tempat yang teduh agar tetap segar.
Itulah tadi, 7 cara menanam hidroponik sederhana di pekarangan dengan sistem wick. Hidroponik menjadi salah satu bentuk budidaya dalam pertanian modern. Dimana hasil panen yang dihasilkan akan lebih bersih, higenis dan sehat. Tentu saja hal ini juga menjadi alternatif untuk bisa tetap bertani meskipun dengan lahan yang terbatas.
Comments
Post a Comment